Kabut Asap Terparah dalam Sejarah


AMUNTAI - Kabut asap yang melanda Kabupaten Hulu Sungai Utara tahun ini disebut-sebut paling dahsyat dan terparah dalam sejarah serangan kabut asap di Kota Bertakwa. Pemerintah daerah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD)  telah menetapkan status HSU sebagai kawasan darurat kabut asap.

    Dampak asap yang terjadi tiga pekan belakangan ini berefek pada aktivitas warga seperti kegiatan jual beli di Pasar Induk Amuntai. Bahkan, beberapa pedagang memilih menutup toko atau lapak dagangan mereka. Begitu juga suasana kota yang biasa ramai terlihat sepi, karena warga lebih memilih tinggal di dalam rumah.

    Muhammad Farid, warga Kecamatan Babirik, merasa kawasan tempat tinggalnya sudah seperti judul lagunya Kla Project, negeri di atas awan. Bagaimana tidak, asap saat ini sudah masuk sampai ke seluruh rumah tak ada tempat bebas dari serangan asap. "Kaya mau kabur saja dari Amuntai. Tapi gimana mau kabur jalan saja samar-samar," keluhnya.

    Dia memohon kepada oknum pembakar untuk mengakhiri aksi membakar lahan. “Jangan pikir diri sendiri, pikir juga nasib orang lain yang terganggu kesehatan dan pencariannya. Kasihan warga sulit bernafas," pinta Farid.

       Kepala BPBD HSU Faturrakhman, mengakui bencana asap kali ini paling parah dan dahsyat yang melanda Kota Amuntai. Upaya pemadaman titik api kebakaran lahan juga sudah dilakukan. "Asap kali ini paling dahsyat seingat saya. Musim kemarau panjang ditambah pembakar lahan menambah pekat kabut asap. Hari ini data hotspot nihil. Asap yang ada kiriman dari daerah lain," kata Faturrakhman pada Radar Banjarmasin Jumat (25/9).

       Untuk tindakan, selain melakukan aksi pemadaman lahan bersama barisan pemadam kebakaran lokal, pemda juga telah melaksanakan rakor penanggulangan kabut asap. Pemda membentuk posko terpadu yang siaga 24 jam di BPBD dan  melakukan pemadaman lahan jika terbakar serta membagikan masker gratis melalui Puskesmas kecamatan.

       Di samping itu, melihat kondisi kabut asap yang makin pekat, status daerah HSU ditingkatkan dari siaga asap menjadi darurat asap dalam rakor lintas instansi Jumat tadi. Pemda bersama MUI HSU akan melaksanakan salat istisqa bersama masyarakat, pelajar dan PNS pada Senin (28/9) pukul 08.30 wita di Jalan Basuki Rahmat Amuntai.

       "Semua elemen masyarakat dari pemerintah sampai pelajar diundang mengikuti salat istisqa. Mudahan doa para warga kelak terkabul dan hujan segara turun agar kabut asap hilang dari HSU," harap mantan Kabag Pemerintahan tersebut. Sementara itu, salah seorang pedagang makanan, Nanda, memilih tidak berjualan karena kabut asap berimbas pada menurunnya omzet penjualan. "Pembeli berkurang selama bencana asap ini. Selain itu, pertimbangan kami tutup masih dalam suasana Idul Adha," kata Nanda salah satu pedagang di Jalan Abdul Azis. (Radar Banjarmasin)

Share on Google Plus

About Unknown

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment