S2 Dibuka, Bantu Pejabat Kalsel “Naik Kelas”



 Mengenal “Sekolah Pejabat” STIA Bina Banua Banjarmasin

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Bina Banua  identik dengan sekolah pejabat di Kalsel. Betapa tidak, kalangan pejabat seperti Walikota Banjarbaru HM Ruzaidin Noor MAP, Direktur PDAM Intan Banjar Syaiful Anwar MAP, Wabup Tanah Laut Sukamta MAP dan alumnus lainnya belajar di Pasca Sarjana STIA Bina Banua. Kok bisa?

RAHMAT HIDAYATULLAH, Banjarmasin

TAHUN 2004 silam awal mula berdirinya program Pasca Sarjana Magister Administrasi Publik (MAP)  STIA Bina Banua Banjarmasin. Masyarakat tak banyak yang tahu awal mulanya program S2 ini berdiri. Namun kalangan birokrat pemerintahan, program pasca sarjana ini begitu akrab didengar di telinga masyarakat.
Lahirnya program pasca sarjananya ini berawal dari banyaknya tuntutan permintaan dari pegawai di pemerintahan. Sejak tahun 1982 hingga sekarang, STIA Bina Banua memang membuka program sarjana administrasi publik (SAP).
“Tahun 2004 itu sudah banyak alumnus SAP di Kalimantan Selatan dan Tengah. Mereka ingin dibuka program S2,” ucap Ketua STIA Bina Banua Dr H Murakhman Sayuti Enggok MP kepada penulis, Sabtu (20/6) kemarin.
Tentunya dengan banyaknya permintaan dan tuntutan kala itu, STIA Bina Banua mencoba membuka program S2 Magister Administrasi Publik. Ada dua kelas atau jurusan, Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) dan Manjemen Pembangunan Daerah (MPD).Program S2 MAP swasta ini ada satu-satunya di Kalimantan Selatan. Praktis tahun pertama buka sudah dipadati mahasiswa yang rata-rata dari unsur birokrat.  Ad 67 mahasiswa baru kala itu yang lolos seleksi.
Strata MAP ini sangat penting sekali untuk menunjang kinerja pegawai. Mereka ingin menambah wawasan ilmu pengetahuan ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Jika hanya mengandalkan teori di strata-1 sepertinya tidak cukup untuk menangani manajemen pemerintahan. Kemudian yang tidak kalah pentingnya lagi, gelar ini menjadi salah satu syarat untuk “naik kelas” alias promosi ke eselon berikutnya.
Waktu dibuka pertama ada empat dosen bergelar doctor dan satu professor yakni Sekdaprov Kalsel Prof Dr Ismet Ahmad. Mereka dikontrak untuk mengajar di pasca sarjan STIA Bina Banua selama beberapa tahun.
“Selain promosi mulut ke mulut. Kami juga bekerjasama dengan semua media di Kalsel, baik itu cetak, elektronik dan juga banyak brosur dibagikan,” ucapnya.

Program pasca sarjana administrasi publik ini terus diminati warga Kalsel terutama dari kalangan birokrat. Pendaftaran mahasiswa dibuka setiap satu semester. Rata-rata per semesternya mendapatkan 30-35 mahasiswa baru. Paling banyak ketika semester ganjil bisa mencapai 58 orang. “Ini pendaftaran masih jalan. Sampai saat ini sudah ada 865 alumnus pascasarjana STIA Bina Banua,” pungkasnya. (*)
Share on Google Plus

About Unknown

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment