Kalsel Perlu Inkubator Startup

Setyo Wahyu Saputro SKom
BANJARMASIN – Pengamat Teknologi Informasi (TI) Prodi Ilmu Komputer FMIPA Unlam Banjarbaru, Friska Abadi SKom, mengungkapkan tren perusahaan rintisan digital (startup) bidang TI di Kalsel cukup menjanjikan. Hal ini karena perkembangan teknologi yang semakin pesat, sehingga mendorong perusahaan untuk mengambil peluang tersebut.
Banyak bermunculan perusahaan startup dalam bidang IT ini terutama pada lini bisnis pembuatan perangkat lunak. Ada yang berkembang dan berjalan perusahaannya, ada juga yang sudah berjalan beberapa tahun, tetapi berhenti begitu saja dikarenakan beberapa hal.
“Ada banyak kendala dalam mengembangkan perusahaan di bidang IT ini diantaranya personil, pemasaran dan relasi,” ucapnya.
Hal senada diungkapkan, Pengamat Teknologi Infomasi STIMIK Banjarbaru Setyo Wahyu Saputro Skom.  Kondisi TI di Kalsel ini mulai berkembang. Hal ini dilihat dari komitmen pemerintah dalam Banjar Bakula yang mencanangkan smart city di Kalimantan Selatan.
Frizka Abadi SKom
“Saya rasa minat dan penerapan perangkat dan produk TI di Kalsel cukup tinggi, terlebih saat ini koneksi internet telah masuk hingga daerah-daerah terpencil. Tentunya startup itu sangat potensial sekali dikembangkan di Kalsel, ” ucapnya.
Menurut Setyo, sebuah instansi baik pemerintahan atau swasta di Kalsel masih banyak yang menggunakan jasa penyedia layanan TI dari pulau jawa atau di luar Kalsel. Hal ini karena startup di Kalsel belum banyak terlihat dan diketahui atau karena memang belum terlalu mendapatkan kepercayaan yang mungkin dianggap kemampuannya masih dibawah startup di luar Kalsel.
“Saran saya bagi pemerintah dan instansi lain sedini mungkin mulai perdayakan startup di Kalsel, sehingga bisa membangun kepercayaan atau bahkan membangun ekosistem IT di internal Kalsel sendiri,” ucapnya.
Kondisi ini tentu menjadikan semangat para pemuda Kalsel terutama bagi mahasiswa lulusan atau Sarjana Komputer (Skom) di Kalsel yabg saat ini sudah mulai sangat banyak. Tentu dengan adanya kepercayaan dan peluang ini menimbulkan harapan baru bagi mereka yang mungkin kebingunan mencari pekerjaan setelah lulus kuliah dan mulai membangun dan megembangkan startup yang berkualitas di Kalsel.
“Saya juga pernah membayangkan andai saja ada sebuah inkubator IT di Kalsel, seperti halnya JDV (Jogja Digital Valley) sebuah inkubator IT dan workspace bagi startup untuk mengkreasikan ide dan mempelajari trend teknologi terbaru yang mungkin sangat bermanfaat bagi pengembangan Kalsel. Mungkin akan lebih banyak lagi peluang terciptanya dan berkembangnya startup berkualitas dan bermanfaat di Kalsel,” tandasnya.
Ditambahkan, Dosen Ilmu Komputer FMIPA Unlam Banjarbaru Ahmad Rusadi, ide untuk menyediakan server bersama untuk para pengembang baru disertai pelatihan sepertinya bisa menggenjot ide-ide startup baru.
Pasalnya dari segi kreativitas, developer lokal tidak kalah dari developer di tempat lain. Ide ini sudah dijalankan oleh http://www.klikindonesia.org/ sebagai media startup server gratis untuk digunakan bersama dan terbukti sudah melahirkan aplikasi-aplikasi yang sukses.

“Contohnya Zohib Masanger yang digunakan oleh NTMC Polri. Bagi pengembang baru, bantuan suport server seperti ini pasti sangat membantu, relawan TIK dan pemerintah banua bisa berkolaborasi untuk menyediakan wadah seperti ini,” ucapnya. (mat/by/ran)
Share on Google Plus

About Unknown

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment